Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Akan Bersama yang Dicintai Kelak

Reading Time: 4 minutes Setiap insan memiliki rasa pada insan lainnya, kita akan mengenal cinta, baik cepat maupun lambat, akan ada rasa yang timbul dari hati ini kepada siapa yang dipuja, pernahkah kau rasakan itu?

Reading Time: 4 minutes
Table of contents: [Hide] [Show]

    Akan Bersama yang Dicintai Kelak

    Disarikan dari Kitab Talbis Iblis karya al Imam Ibnul Jauzy rahimahullahu ta’ala


    Bismillahi wal hamdulillah, wasshalaatu wassalamu ‘ala rasulillah, wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa man waalah, amma ba’du

    Setiap insan memiliki rasa pada insan lainnya, kita akan mengenal cinta, baik cepat maupun lambat, akan ada rasa yang timbul dari hati ini kepada siapa yang dipuja, pernahkah kau rasakan itu?

    Cinta adalah fithrah namun jangan kau tertipu dengannya hingga terfitnah, saat panah asmara menancap dihati yang salah, maka bahayalah jadinya

    Tak ayal, tatkala ada seseorang yang sudah jatuh cinta terhadap apapun dan siapapun, bisa menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, sebagaimana sebuah perkataan yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dinukil oleh Imam Ibnul Jauzy rahimahumallah dalam kitabnya Talbis Iblis,

    الحُبُّ أَصَمّ وَ أَعمَى

    “Cinta itu membuat tuli dan buta”

    Cinta adalah fithrah yang tertanam dalam diri setiap hamba, dengannya bisa terjalin hubungan, dengannya sesuatu yang buruk bisa menjadi indah, dengannya perdamaian bisa tersebar, dan dengannya pula pertumpahan darah tak dapat terelakkan.

    Allah ﷻ berfirman

    زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ

    “Dijadikan indah kepada manusia apa-apa yang diinginkannya, dari wanita, anak-anak, harta yang bertumpuk dari emas maupun perak, dan kuda pilihan, hewan ternak begitupula ladang, itu adalah perhiasan kehidupan dunia dan disisi Allah sebaik-baik tempat kembali” 

    QS. Ali Imran 14

    Tak beda jauh cinta kita terhadap lawan jenis maupun perhiasan dunia lainnya, yaitu idola kita pada seseorang

    Seorang yang suka dengan sepakbola maka dia biasanya mencintai (baca : Mengidolakan) seorang pemain andalannya, seorang yang suka bulu tangkis juga akan mengidolakan orang yang ada dibidangnya, dan jika orang yang suka mendengar musik atau nonton film, maka penyanyi dan artis lah yang akan diidolakan dan dicintai olehnya.

    Namun seorang muslim yang baik tak akan mengidolakan apalagi sampai fanatik buta terhadap seorangpun kecuali apa yang akan membawa mashlahat di dunia dan di akhiratnya, kecuali siapa yang akan mendekatkan dirinya kepada Rabbnya

    Allah ﷻ berfirman dalam kitabNya

    وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ۙوَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَابِ

    “Dan diantara manusia ada yang menjadikan selain Allah tandingan-tandinganNya , mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti cinta (seorang hamba) pada Allah, namun orang-orang yang beriman lebih kuat cintanya kepada Allah, seandainya orang-orang yang dzalim itu melihat adzabNya bahwasanya pada Allah semua kekuatan, dan Allah pedih adzabNya” 

    QS, al-Baqoroh 165

    Meski cinta adalah fithrah, cinta bisa menguasai dan hampir tidak mungkin untuk dikuasai, namun cinta dapat diarahkan, karena setiap orang yang mencintai, pasti ada sebab untuk cintanya tersebut tumbuh dalam relung hatinya. Seorang mukmin sejati dia tidak mencintai apapun dan siapapun kecuali berdasarkan cintanya pada sang Pencipta yang maha agung Allah ﷻ

    Rasulullah ﷺ  bersabda

    “Tiga hal yang dengannya, seseorang mendapat manisnya Iman ; dia cintai Allah dan rasulNya lebih dari kecintaannya terhadap selain Keduanya, dia cintai seseorang yang tidak lain kecintaannya kecuali karena Allah, dia benci untuk kembali pada kekufuran sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke dalam neraka” 
    HR. Bukhari 16

    Tidak mencintai, tidak mengidolakan siapapun dan apapun kecuali karena Allah ﷻ, dan itu adalah perkara yang penting, karena apa?

    Karena saat kita mencintai sesuatu ataupun seseorang, hati ini akan gandrung dan cenderung padanya, saat kita cinta kebaikan maka hati ini akan terpaut dengannya, saat kita mencintai keburukan, maka hati kita akan terkunci olehnya, maka kita akan lihat di dunia ini, orang akan banyak mengikuti gaya dan ciri khas yang dicintainya, tak dapat dipungkiri, hal itu pasti terjadi, maka normal saja jika Rasulullah ﷺ bersabda

    “Seseorang akan bersama yang dicintainya” 

    HR. Bukhari 6168

    Seorang akan bersama dengan siapa yang dia cintai, Allah kelak akan kumpulkan mereka bersama diakhirat nanti, maka cintailah orang yang baik agar kelak dipersatukan dengannya karena kebaikan yang kita ikuti,

    Rasulullah ﷺ bersabda pula,

    Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya ada seorang yang bertanya kepada Nabi ﷺ tentang hari kiamat

    فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا قَالَ لَا شَيْءَ إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ قَالَ أَنَسٌ فَمَا فَرِحْنَا بِشَيْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ قَالَ أَنَسٌ فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ

    “Kapan hari kiamat tiba ?”, Beliau ﷺ  menjawab : “Apa yang telah kau siapkan untuk menemui hari itu?” laki-laki tadi menjawab “Tidak ada, namun aku mencintai Allah dan rasulNya ﷺ , Beliau ﷺ  menjawab “Kau bersama dengan siapa yang engkau cintai” 

    HR. Bukhari 3688

    Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu (periwayat hadits tersebut) berkata “Kami tidak pernah merasa bahagia melebihi bahagianya kami saat mendengar sabda Nabi ﷺ  ini “Engkau bersama orang yang kau cintai” , aku mencintai Nabi ﷺ  mencintai abu bakr, umar, dan aku berharap bersama mereka (kelak) karena cintaku pada mereka, walaupun amalku belum menyamai amalan mereka”

    Maka cintailah orang yang baik dan shaleh niscaya kau akan bersamanya kelak, jadikanlah teman baikmu adalah mereka yang bisa membawamu ke surgaNya yang amat dirindukan,

    Rasulullah ﷺ  bersabda

    “Seseorang akan berada diatas agama teman dekatnya, hendaknya kalian memperhatikan kepada siapa kalian bersahabat” 

    HR. Ahmad 8028

    Allah ﷻ berfirman dalam kitabNya

    اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَىِٕذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَ

    “Teman-teman dekat saat itu akan saling bermusuhan, kecuali mereka yang bertakwa” 
    QS. az-Zukhruf 67

    Maka, jalinlah persahabatan maupun hubungan kasih dengan mereka yang bertakwa, kau akan diajak menuju jalan keselamatan hingga kau temui Rabb semesta alam.

    Nasihat terakhir dari kami, untuk mereka yang saling mencintai karena Allah, syaithan tak akan pernah berhenti untuk merusak anak adam hingga keputusan ditetapkan kelak, nasihat ini adalah nasihat berharga dari nabi kita Muhammad ﷺ  untuk ummatnya yang dikasihi,

    “Cintailah seseorang sekedarnya saja, karena bisa jadi dia adalah musuhmu dikemudian hari, dan Bencilah seseorang sekedarnya saja, karena bisa jadi dia adalah musuhmu dikemudian hari” 

    Hadits ini diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dalam sunannya nomor 1997 dari sahabat Abdurrahman bin Sakhr Abu Hurairah ad-Dausy

    Washallallahu ‘ala nabiyyinaa Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihi ajma’iin

    السلام عليكم و رحمة اللّٰه و بركاته


    Daftar Pustaka :

    1. Al-qur’an Al-kariim (https://quran.kemenag.go.id/)
    2. Hadits Nabi (https://almanhaj.or.id/6021-cintailah-orangorang-shalih-engkau-akan-bersama-orangorangyang-engkau-cintai.html)
    3. Kitab Talbis Iblis karangan Imam Ibnul Jauzy rahimahullah
    4. Sumber Gambar (https://wallpapercave.com/love-hd-wallpaper)
    Share:

    Ust. Thariq Aziz al Ahwadzy

    Thariq Aziz al Ahwadzy, seorang penuntut ilmu yang menyukai dunia pendidikan dan dakwah islam yang kaaffah, saat ini masih menempuh pendidikan di King Khalid University, Abha, Arab Saudi jurusan Ushuluddin dan Dakwah

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *