Sifat – Sifat Terpuji Hamba Pilihan ar Rahman
Disarikan dari Kitab Sifat ‘Ibadirrahman Karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al Badr حفظه الله تعالى
Bismillahi wal hamdulillah, wasshalaatu wassalamu ‘ala rasulillah, wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa man waalah, amma ba’du,
Sungguh penghambaan diri secara totalitas kepada Allah ﷻ adalah sebuah kemuliaan, keutamaan yang agung, yang Allah ﷻ puji dengannya para nabi dan rasul serta para waliNya yang mulia dalam banyak ayat dan hadits dari firmanNya.
Kita telah membahas sebagian sifat-sifat ini pada artikel sebelumnya Sifat – Sifat Terpuji Hamba Pilihan ar Rahman (Part 1) dan Sifat – Sifat Terpuji Hamba Pilihan ar Rahman (Part 2)
Pada part terakhir ini akan saya sampaikan beberapa sifat agung lainnya yang in syaa Allah bermanfaat bagi kita dan ummat muslim seluruhnya
Allah ta’ala berfirman
وَالَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوْا عَلَيْهَا صُمًّا وَّعُمْيَانًا ٧٣ وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا ٧٤
“dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta,” (73) “Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (74)
SIFAT KETUJUH
Mereka mengagungkan Firman Allah ﷻ dan mengamalkannya
وَالَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوْا عَلَيْهَا صُمًّا وَّعُمْيَانًا ٧٣
“Dan mereka adalah orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta”
Kalamullah adalah hal yang mulia, kedudukannya yang agung di hati para hamba, mereka tidaklah menyikapinya dengan menolak apalagi berpaling darinya, namun memuliakan dan mengagungkannya, mendengarkannya dengan sebaik-baiknya serta meresapi dan mengamalkannya
Firman Allah ta’ala (لَمْ يَخِرُّوْا عَلَيْهَا صُمًّا وَّعُمْيَانًا) bermakna :
Jika mereka mendengarkan Firman Rabbnya mereka tidaklah seperti orang yang tuli yang tidak bisa mendengar dan mendapatkan nasihat darinya dan tidak juga seperti orang buta yang tidak bisa melihatnya. Namun mereka mendengarkannya dengan seksama serta mendapatkan nasihat agung darinya, serta mengamalkan hukum-hukum dan petunjuknya
Dari Qotadah bin Da’amah –rahimahullah– berkata terkait ayat ini
“Mereka tidaklah tuli dari kebenaran dan tidaklah buta darinya, mereka adalah kaum yang mengenal Allah, mereka bisa mengambil manfaat terhadap apa yang mereka dengarkan dari Kitabullah” -Diriwayatkan Ibnu Abi Hatim pada Kitab Tafsirnya-
Allah ﷻ mencela siapapun yang angkuh terhadap ayat-ayatNya dan petunjuknya, serta sombong dengan dosa menolaknya yang senantiasa mereka lakukan, Allah ancam mereka dengan Adzab Jahannam, Allah berfirman
وَاِذَا قِيْلَ لَهُ اتَّقِ اللّٰهَ اَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْاِثْمِ فَحَسْبُهٗ جَهَنَّمُ ۗ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ ٢٠٦
“Apabila dikatakan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah,” bangkitlah kesombongan yang menyebabkan dia berbuat dosa (lebih banyak lagi). Maka, cukuplah (balasan) baginya (neraka) Jahanam. Sungguh (neraka Jahanam) itu seburuk-buruk tempat tinggal.”
Dan Rasulullah ﷺ bersabda :
“Sesungguhnya Perkataan yang Paling Allah murkai adalah seseorang yang berkata pada orang lain (menasihati) ‘Bertakwalah engkau kepada Allah’ , lalu orang itu menjawab ‘Urus saja dirimu sendiri!’ ” HR. An Nasa’i 10219
Maka menjadi pribadi yang baik dan tunduk terhadap firman Allah dan Rasulnya adalah akhlak terpuji yang ada pada diri seorang Ibadurrahman
SIFAT KEDELAPAN
Perhatian mereka terhadap doa dan permohonan kepada Allah ﷻ
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا ٧٤
“Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
Diantara sifat hamba-hamba ar Rahman yang sempurna adalah perhatian dan kesungguhan mereka dalam berdoa dan memohon kepada Allah subhanahu wata’ala. Mereka menempatkan diri mereka dalam keadaan faqir terhadap Allah ﷻ bersandar kepadaNya, menerima ketetapanNya serta memohon segala urusan hanya kepadaNya
Jika mereka berdoa, biasanya mereka berdoa dengan doa yang mencakup seluruh hajatnya baik dunia maupun akhiratnya.
Seperti yang terdapat pada ayat diatas, mereka meminta dan memohon kepada Allah agar dianugerahkan Keluarga yang menenangkan hati mereka, pasangan yang taat beribadah dan berakhlak mulia serta anak-anak yang berbakti dan bertakwa kepadaNya kemudian pada doa selanjutnya, mereka memohon kebaikan dari jiwanya serta keshalihannya agar bisa menjadi contoh baik bagi orang-orang selainnya karena akhlak serta ketakwaannya
Sudah seyogyanya bagi setiap muslim untuk mengamalkan doa ini dan mendawamkannya agar mendapatkan kemuliaan yang utama nan agung.
PENUTUP
Kemudian Allah ﷻ tutup ayat-ayat yang mulia ini yang menjelaskan tentang sifat nan agung hamba-hambaNya terpilih serta keagungan pahalanya, dengan firmanNya
اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ ٧٥ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَامًا ٧٦
“Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka serta di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam. (75) Mereka kekal di dalamnya. (Surga) itu sebaik-baik tempat menetap dan kediaman.”(76)
Maka sungguh Balasan itu sesuai dengan Perbuatannya yang mana perangai dan amalan mereka nan agung Allah berikan balasan tempat tinggal yang tinggi di surga kelak, yang mana penghuni surga pun berharap agar menjadi diantara mereka karena tinggi dan agungnya posisi mereka atas penghuni surga lainnya
Semoga Allah berikan kita semua Taufiq serta Inayah-Nya dan hidayah-Nya agar bisa berakhlak mulia mengamalkan sunnah nabiNya menjadi hamba ar Rahman yang bertakwa nan bersahaja
Wa shallallahu ‘alaa nabiyyina musthafa wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa man waalah
Akhukum Fillah Thariq Aziz al Ahwadzy
Bekasi, 22 Mei 2022 / 10 Syawwal 1443H
Perumahan Pondok Hijau Permai
Baca Juga :
Hukum Mendengarkan Nasyid (Fatwa Syaikh Ibnu Baaz)
Apakah Allah Mentakdirkan Keburukan (Fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin)