Membersihkan Hati Tempat Semayam Ilmu
Disarikan dari Kitab Syarah Ta’dzhimul Ilmi Karya Syaikh Shalih bin Hamad al Ushaimi حفظه الله تعالى
Bismillahi wal hamdulillah, wasshalaatu wassalamu ‘ala rasulillah, wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa man waalah, amma ba’du
Ilmu adalah kemuliaan, manusia Allah tinggikan karena iman dalam hatinya, dan orang yang beriman akan Allah tinggikan lagi derajatnya karena ilmu, dan sungguh orang yang berilmu akan dihormati oleh semua manusia yang berakal, seandainya ilmu bisa dibeli, niscaya manusia akan mengeluarkan semua uangnya untuk membeli ilmu, namun ilmu tidaklah seperti itu adanya.
Ilmu yang paling utama adalah ilmu tentang agama, ilmu yang mengenalkan kita tentang sang Pencipta, apa yang Dia perintahkan dan apa yang Dia syari’atkan, kemudian barulah ilmu selainnya yang utama di Dunia dan di Akhirat
Hal pertama yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu adalah membersihkan hatinya, karena hati adalah wadah ilmu, hati yang bersih menjadikan ilmu bermanfaat, dan wadah yang kotor akan menjadikan ilmu tidak berkah dan akan rusak karenanya.
Setiap hal ada tempatnya, dan tempat ilmu adalah hati, dan jika lampu yang terang diletakan di tempat yang keruh dan kotor, niscaya akan redup cahaya yang keluar darinya dan buruk rupa dilihatnya.
Begitupula dengan ilmu, ia laksana permata yang berkilau tidak ada tempat yang layak baginya kecuali hati yang bersih
Rasulullah ﷺ sebelum diangkat menjadi nabi, sejak kecil sudahlah dibersihkan hatinya oleh malaikat dengan perintah Allah, sebelum beliau baligh, hatinya sudah suci dan jernih laksana kaca bening yang baru keluar dari pengrajinnya, hal demikian karena beliau akan menerima wahyu terakhir di muka bumi, ilmu yang paling mulia hingga akhir dunia ini
Rasulullah ﷺ bersabda mengingatkan kita tentang pentingnya hati yang bersih
إنَّ اللهَ لَا يَنظُرُ إِلَى صُوَرِكُم، وَلَا إِلَى أَموَالِكُمْ، وَلَكِن يَنظُرُ إِلَى قُلُوبِكُم وَأَعمَالِكُم
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa kalian, dan tidak pula kepada harta kalian, namun Allah memperhatikan hati dan amal kalian”
Ilmu akan menetap dan bersemayam dalam hati yang bersih, hati yang bersih dari syahwat dan syubhat, bersih dari keyakinan syirik, keyakinan bid’ah dalam beragama, serta bersih dari segala maksiat baik itu maksiat hati seperti hasad, riya’, sum’ah, membenci dan mencintai dalam maksiat dan maksiat lainnya. Adapun hati yang kotor dan ternodai maka ilmu tidak akan menetap didalamnya, hanya singgah kemudian pergi selamanya, karena keberkahan ilmu hanya terdapat dalam hati yang bersih, dan esensi ilmu bukanlah apa yang dihafal namun apa yang diamalkan dan dimanfaatkan sesuai tujuannya
Mari kita bersihkan hati dari segala penyakitnya dan maksiat, kita berusaha semaksimal mungkin menjauhkan hati dari Syahwat yang merusak dan Syubhat yang membinasakan
Allah ﷻ mengabarkan kita bahwa hanya hati yang bersih lah yang menyelamatkan kita di akhirat kelak
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوْنَ ۙ ٨٨ اِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ ۗ ٨٩
“Pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, (88) kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, (89)”
Wa shallallahu ‘alaa nabiyyina musthafa wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa man waalah
Thariq Aziz al Ahwadzy
Bekasi, 23 Syawwal 1443H / 25 Mei 2022
Baca Juga :
Kalimat Untuk Ikhwan dan Akhwat yang Tinggal Ditengah Masyarakat