Khutbah Jum’at Keutamaan Menuntut Ilmu
Ust Thariq Aziz Alahwadzy
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ—-
–يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا—
–يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا—
أَمَّا بَعْد
Segala puji bagi Allah ﷻ yang telah memberikan kita kesempatan untuk bertatap muka dimasjid yang semoga selalu dalam keberkahan dan rahmat dariNya dalam keadaan sehat wal ‘afiyat serta segala kemudahan yang Allah berikan untuk hambaNya dan nikmat yang tak kan terhitung jumlahnya
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada nabi kita Muhammad ﷺ yang telah menuntun kita ummat manusia dari jalan kegelapan menuju terangnya jalan keimanan
Khutbah Pertama –
Ahibbati fillah ’azzaniyallahu waiyyakum …
Dahulu kita adalah anak manusia yang terlahir tanpa membawa apa-apa, digendong dan diasuh oleh orangtua dengan penuh ketulusan dan cinta, menuntun kita berjalan hingga kita bisa berlari, membimbing kita dari saat disapih hingga kita remaja dan dewasa, kita adalah sama pada saat itu, namun Allah jadikan kita mulia diatas islam dan iman sejak pertama kali lahir didunia, mulia dari seluruh anak manusia lainnya
Allah ﷻ berfirman
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ ١١٠ –
“ Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
Kemuliaan yang agung, kemuliaan yang menjadi anugerah dari Allah pada hamba-hambaNya yang dikehendaki, Allahu akbar !
Ahibbati fillah rohimani wa rohimakumullah
Dibalik indahnya kemuliaan iman dan islam dalam diri kita, Allah jadikan kita memiliki kesempatan untuk meraih kemuliaan lain, kemuliaan diatas kemuliaan iman dan takwa, Allah ﷻ berfirman
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ – ١١
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Allah ﷻ mengawali firmanNya dengan menyeru orang-orang yang beriman, kemudian Allah ajarkan kita tentang adab terbaik di majlis ilmu dengan memberikan tempat bagi kaum muslimin lainnya bisa ikut bergabung dalam majlis yang diberkahi tersebut, dan Allah ﷻ dalam firmanNya (وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا) memerintahkan kita untuk berdiri jika diminta didalam majlis dan juga berdiri untuk melaksanakan shalat atau berdiri untuk memulai melakukan suatu amal kebaikan lainnya, Allah ajarkan kita untuk mengamalkan ilmu yang kita miliki, maka disanalah letak kemuliaan itu berada, dimana iman, ilmu dan amal dipadukan dengan sebaik-baiknya
(يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ)
“Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”
Dan sungguh Allah maha teliti atas apa yang kita kerjakan, Allah tidak akan mensia siakan amalan orang-orang yang tulus beramal sedikitpun!
Ahibbati fillah rohimani wa rohimakumullah
Ketahuilah kemuliaan ilmu atas iman ini amatlah agung dan tak dapat dipandang sebelah mata, kemuliaan yang dapat mengantarkan kita kejalan SurgaNya tempat paling mulia dimana orang-orang mulia sepanjang masa berkumpul disana, kemuliaan yang juga membuat semua makhluk di muka bumi mendoakan kita, bahkan bisa menjadikan kita masyhur dikalangan para malaikat, Rasulullah ﷺ bersabda
من سلك طريقًا يطلبُ فيه علمًا ، سلك اللهُ به طريقًا من طرقِ الجنةِ ، وإنَّ الملائكةَ لتضعُ أجنحتَها رضًا لطالبِ العِلمِ ، وإنَّ العالِمَ ليستغفرُ له من في السماواتِ ومن في الأرضِ ، والحيتانُ في جوفِ الماءِ
“Barangsiapa yang menempuh jalan menuntut ilmu, niscaya Allah akan menuntunnya berjalan diatas jalan-jalan menuju surga, dan sungguh malaikat menaungkan sayap-sayapnya karena ridha terhadap penuntut ilmu, dan sesungguhnya orang yang berilmu dimintakan ampun oleh (seluruh makhluk) yang dibumi dan dilangit, hingga ikan-ikan dikedalaman air (laut)”
Abu Daud 3641, at Tirmidzi 2682, Ibnu Majah 223
Kemuliaan ini bukanlah sekedar kemuliaan yang biasa, karena seorang ahli ilmu jauh lebih utama dari seorang ahli ibadah, bahkan seorang ahli ilmu adalah pewaris para nabi, membawa warisan yang amat diharapkan, bukan sekedar warisan duniawi yang melalaikan, bukan juga sekedar peninggalan yang diinginkan, namun sebuah kemuliaan yang amat didambakan
Dalam sabdanya ﷺ berkata :
، وإنَّ فضلَ العالمِ على العابدِ كفضلِ القمرِ ليلةَ البدرِ على سائرِ الكواكبِ ، وإنَّ العلماءَ ورثةُ الأنبياءِ ، وإنَّ الأنبياءَ لم يُورِّثُوا دينارًا ولا درهمًا ، ورَّثُوا العِلمَ فمن أخذَه أخذ بحظٍّ وافرٍ
“dan sesungguhnya keutamaan seorang ahli ilmu berada diatas keutamaan seorang ahli ibadah seperti indahnya bulan purnama dari kerlap kerlip bintang gemintang, karena sesungguhnya para ahli ilmu itu adalah pewaris para nabi, para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, namun mewariskan ilmu (yang mulia), maka barangsiapa yang mendapatkannya sungguh dia telah mendapatkan keberuntungan yang besar”
Abu Daud 3641, at Tirmidzi 2682, Ibnu Majah 223
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita (para santri) untuk bisa menuntut ilmu yang mulia ini ditempat yang Allah berkahi ini, pesantren tercinta kita…
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ منِّيْ وَمِنْكُمْ تَلاَوَتَهُ إِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ، لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
Khutbah Kedua –
الحمد لله وكفى والصلاة والسلام على النبى المصطفى وعلى اله واصحابه اهل الوفاء والتابعين ومن بهداهم اقتفى
Ahibbati fillah rohimanii wa rohimakumullah…
Kemulian ilmu atas iman adalah sebuah anugerah terbesar dari Allah ﷻ untuk hamba-hambaNya yang terpilih, hanya segelintir kaum muslimin yang dapat istiqomah hingga meraihnya, hanya segelintir penuntut ilmu yang dapat mencapainya, karena dibutuhkan kesungguhan dan keikhlasan didalamnya, kita dituntut untuk bersungguh-sungguh karena keberhasilan dan kesuksesan bukanlah untuk orang yang pintar, namun anugerah bagi mereka yang bersungguh-sungguh atasnya
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ – ٦٩
“Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Maka bersungguh-sungguhlah dengan apa yang bermanfaat bagi diri kita, dan amalkanlah ilmu yang telah kita dapatkan dari guru-guru kita, walau hanya sekecil dan seringan ucapan istighfar dan tutur kata yang baik yang dengan mudah dapat kita lakukan.
Ikhwatal Islam ‘azzaniyyallahu wa iyyakum, tidak terasa kita sudah berada di penghujung hari jum’at yang mulia dan penuh berkah ini, yang mana diantara sunnah – sunnah nabi yang dianjurkan untuk dilakukan di hari jum’at ini adalah perbanyak shalawat kepadanya
Allah ﷻ berfirman
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا – ٥٦
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وإِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
اللَّهُمَّ إنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Baca Juga :
Apakah Allah Mentakdirkan Keburukan (Fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin)