Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Khutbah Jum’at 05 – Keselamatan Insan dengan Menjaga Lisan

Reading Time: 5 minutes

Keselamatan Insan dengan Menjaga Lisan

Ust Thariq Aziz Alahwadzy

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ—-

–يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا—

–يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا—

أَمَّا بَعْد

Segala puji bagi Allah ﷻ yang telah memberikan kita kesempatan untuk bertatap muka dimasjid yang semoga selalu dalam keberkahan dan rahmat dariNya dalam keadaan sehat wal ‘afiyat serta segala kemudahan yang Allah berikan untuk hambaNya dan nikmat yang tak kan terhitung jumlahnya

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada nabi kita Muhammad ﷺ yang telah menuntun kita ummat manusia dari jalan kegelapan menuju terangnya jalan keimanan

Ahibbati fillah a’azzaniyallahu waiyyakum

Allah ﷻ berfirman

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ – ٦

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Qs. At Tahrim 6

Namun belakangan ini, banyak hal yang cukup mengiris hati terjadi, banyak hal yang membuat kesucian ternodai, banyak hal yang tidak seharusnya didengar oleh kita disini

Sungguh menjadi sebuah ironi, disaat kita dapati banyak yang masih saling mencela dan mencaci, banyak kalimat rendahan yang tidak patut untuk diucapkan oleh thalibul ilmi yang masih bisa kita dengar ditempat yang mulia ini, wallahu ‘aliimun bimaa kaanuu ya’maluun

Ahibbati fillah….

Tahukah kalian… Diantara sebab terbesar kita dijerumuskan ke Nerakanya Allah ﷻ adalah Lisan kita?!

Bahkan nabi kita Muhammad ﷺ mengajarkan kepada sahabatnya yang mulia Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu untuk menjaga lisannya, hingga sahabat Mu’adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah “Apakah kita akan diadzab atas apa yang kita ucapkan wahai Rasulullah ?”

Rasulullah ﷺ menjawab “Ibumu merasa kehilanganmu wahai mu’adz, tidak kah kau tahu banyak sekali manusia yang terjerumus ke dalam neraka sedang wajah mereka diseret hina tidak lain dan tidak bukan karena sebab apa yang diperbuat lisannya?”

Ahibbati fillah…

Sungguh perkara lisan bukanlah hal yang remeh dimata Tuhan, perkara lisan amatlah berat di timbangan, sungguh apa yang kita ucapkan kelak akan kita dapatkan dicatatan amal, semua hal yang terlontar dari lisan, tak akan luput dari catatan malaikat di kiri dan kanan, Allah ﷻ berfirman

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ – ١٨

Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)

Qs. Qaf 18

Setiap catatan amal kita akan menjadi pertimbangan di akhir kelak, setiap perbuatan dan ucapan bisa menjadi kebaikan maupun penyesalan, maka jangan sampai kita mengucapkan sesuatu yang kelak kita sesali dihari kemudian, karena apa yang kita lakukan kelak akan dipertanggung jawabkan

Sungguh Allah dan RasulNya telah ajarkan kita agar tidak berkata kecuali yang baik, jika tidak bisa maka diamlah, itu yang lebih baik

Rasulullah ﷻ pernah bersabda :

 

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت

 

“Barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam

HR. Bukhari dan Muslim

Sungguh bukanlah ciri seorang mukmin itu memiliki lisan yang kotor, lisan yang penuh kalimat – kalimat hina dan kasar, Rasulullah ﷺ bersabda

ليس المؤمن بالطعان، ولا اللعان، ولا الفاحش، ولا البذيء

“Seorang Mukmin bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, berkata kotor dan hina”

HR. At Tirmidzi dan Hakim

Ahibbati fillah rohimani wa rohimakumullah…

Janganlah sekali – kali kalian anggap remeh perkara lisan, karena lisan manusia bisa saling membunuh, karena lisan manusia bisa saling berperang, karena lisan bencana bisa saja datang, karena lisan itu lebih sakit dibanding tusukan pisau belati, lisan lebih tajam dari pedang di medan perang, berhati – hatilah dengannya, karena perkataan bisa kita kendalikan jika belum diucapkan, jika sudah terlanjur diucap maka kita yang akan dikendalikan olehnya, kita tidak akan bisa pergi dari penyesalan atas apa yang telah kita ucapkan

Janganlah sekali – kali kalian anggap remeh perkara lisan, karena ucapan yang terlihat remeh bisa saja menjadi keridhaan Allah ﷻ bisa juga menjadi kemurkaanNya kepada kita, Rasulullah ﷺ bersabda

“إنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ تَعَالى مَا يُلقِي لهَا بَالًا يَرْفَعُهُ اللَّه بهَا دَرَجاتٍ، وَإنَّ الْعبْدَ لَيَتَكلَّمُ بالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ تَعالى لا يُلْقي لهَا بَالًا يهِوي بهَا في جَهَنَّم”

“Sesungguhnya seorang hamba jika berkata dengan perkataan yang Allah ridhai, dia tidak begitu memperdulikannya hingga Allah angkat tinggi derajatnya, dan Sesungguhnya seorang hamba jika berkata dengan perkataan yang Allah murkai, dia tidak memperdulikannya hingga Allah jerumuskan dia ke Jahannam”

HR. Bukhari

Ahibbati fillah…

Mari kita perbaiki diri kita, hilangkan kebiasaan buruk lisan kita, omongan kotor dan celaan, bahasa toxic yang membahayakan, dengan mudahnya keluar dari lisan kita, yang kita tidak perdulikan, sehingga Allah menjerumuskan kita ke JahannamNya yang penuh siksa dan kepedihan, wal ‘iyaadzubillah

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ منِّيْ وَمِنْكُمْ تَلاَوَتَهُ إِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ، لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ


Khutbah Kedua Menjaga Lisan

الحمد لله وكفى والصلاة والسلام على النبى المصطفى وعلى اله واصحابه اهل الوفاء والتابعين ومن بهداهم اقتفى

Ahibbati fillah rohimanii wa rohimakumullah…

Marilah kita terus berusaha menjadi manusia terbaik, mukmin yang mulia, berjalan dengan akhlak terpuji dari sang nabi, terus memperbaiki diri agar terus diatas iman dan takwa, teruslah beramal karena kita dimudahkan kepada jalan kita diciptakan

Para sahabat ridhwanullah jami’an pernah bertanya kepada Rasulullah ﷺ jika manusia telah ditakdirkan, maka buat apa kita beramal?

Rasulullah ﷺ bersabda

اعملوا فكل ميسر لما خلق له، أما أهل السعادة فييسرون لعمل أهل السعادة، وأما أهل الشقاوة فييسرون لعمل أهل الشقاوة

“Beramallah kalian ! karena setiap kita dimudahkan jalannya untuk apa kita ditakdirkan. Jika seorang Ahli surga maka akan dimudahkan untuk berbuat kebaikan, dan jika ahli neraka maka dimudahkan jalannya untuk berbuat keburukan”

HR.Bukhari dan Muslim

Maka teruslah berusaha menjadi baik, jika kita merasa sulit untuk mengubah kebiasaan buruk kita, menghilangkan toxic kita, hati – hati ! bisa saja itu jalan kita menuju kemurkaanNya !

Teruslah berusaha memperbaiki diri, berhati – hatilah jika masih suka berbuat dosa dan maksiat!, karena penyesalan tidaklah dapat mengubah keadaan

Allah ﷻ berfirman

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ – ٦٩

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.”

Qs. al Ankabut 69

 

للَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وإِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

اللَّهُمَّ إنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


Bekasi, 15 Oktober 2021 / 08 Rabi’ul Awwal 1443H

Ma’had Tahfidz Tarbiyah Insan Bekasi


Baca Juga :

Kiat Istiqomah Dalam Beragama

Shalat Taubat Bagaimana Itu ?

(Khutbah Jum’at) “Hanya Satu Kali”

Share:

Ust. Thariq Aziz al Ahwadzy

Thariq Aziz al Ahwadzy, seorang penuntut ilmu yang menyukai dunia pendidikan dan dakwah islam yang kaaffah, saat ini masih menempuh pendidikan di King Khalid University, Abha, Arab Saudi jurusan Ushuluddin dan Dakwah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: