(Khutbah Jum’at) “Hanya Satu Kali”

Contents
- 1 Hanya Satu Kali
- 1.1 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
- 1.2 يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
- 1.3 وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ
- 1.4 وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَلَلدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ – ٣٢
- 1.5 كَلَّآ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَۙ – ٢٦ وَقِيْلَ مَنْ ۜرَاقٍۙ – ٢٧ وَّظَنَّ اَنَّهُ الْفِرَاقُۙ – ٢٨ وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِۙ – ٢٩ اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمَسَاقُ ۗ ࣖ – ٣٠
- 1.6 حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ۙ – ٩٩ لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّاۗ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ – ١٠
- 1.7 أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِك
- 1.8 اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِك
- 1.9 الكَيِّس مَنْ دَانَ نَفْسَهُ، وَعَمِلَ لِما بَعْدَ الْموْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَه هَواهَا، وتمَنَّى عَلَى اللَّهِ
- 1.10 اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا – ٥٦
Hanya Satu Kali
Oleh : Thariq Aziz Alahwadzy
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
قال الله ﷻ.
(يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون)[آل عمران: 102].
و قال ﷻ في سورة أخرى
(يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا)[النساء: 1].
و قال ﷻ في سورة أخرى من كتابه العزيز
(يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا * يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيماً)[الأحزاب: 70 و71].
أما بعد:
فإن أصدق الحديث كتاب الله، وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم، وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة، وكل ضلالة في النار
أما بعد:
Saudaraku hadirin sidang Jum’at yang semoga Allah berkahi dan Allah rahmati dalam kehidupan dan setelah kematian
Puji syukur kita kehadirat Allah yang maha Esa, yang telah menganugerahkan kita berbagai kemudahan dan kenikmatan hingga saat ini
Shalawat serta salam tak luput kita haturkan kepada Nabi Kita panutan Ummat Manusia Nabi Muhammad bin Abdillah tiada nabi dan rasul sepeninggalnya
Beliau ﷺ datang kepada ummat manusia untuk menyerukan peribadahan yang murni kepada Allah ﷺ semata tanpa sekutu bagiNya, sebagaimana firmanNya
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”
Saudaraku hadirin sidang Jum’at a’azzaniyallahu waiyyakum
Allah jadikan bagi ummat manusia petunjuk yang nyata akan apa yang harus dikerjakannya dari mulai kehidupannya hingga ajal menjemput diakhir hayatnya
Kehidupan setiap insan tidaklah sia-sia, semua memiliki tujuan yang jelas dari sang Pencipta, dan semua itu hanyalah satu kesempatan tak ada yang kedua untuk kita
Bahkan dalam kitabNya yang agung, perintah pertama yang Allah ﷻ tunjukan kepada ummat manusia sebelum perintah lainnya, yaitu peribadahan kepadaNya semata, sebagaimana tertuang dalam ayat
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
“Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”
Saudaraku hadirin sidang Jum’at a’azzaniyallahu waiyyakum
Telah jelas dan terang perkaranya bagi kita bagi seluruh ummat manusia tentang tujuan hidup dan matinya, namun banyak dari kita yang masih salah dalam memprioritaskan kehidupan, banyak dari kita yang masih keliru menjalani kehidupan, seolah kehidupan adalah keabadian hingga kita lebih banyak mencari dunia daripada akhiratnya, lebih banyak menikmati kesenangan dibanding mengenal kesedihannya, lebih banyak mengumpulkan harta dan perhiasan, pakaian mahal dan sebagainya dibanding memperbaiki shalat dan menghiasi diri dengan Akhlak yang mulia, lebih banyak tertawa dengan dunia dibanding menangis mengingat rangkaian dosa, semua itu adalah ironi yang menghinggapi diri kita, padahal telah jelas firmanNya
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu”
وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَلَلدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ – ٣٢
“Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?”
Allah jadikan akhirat adalah hal yang harus pertamakali kita perhatikan kemudian Allah ingatkan kita agar tidak lupa terhadap bagian harta kita didunia, itulah sebaik-baik prioritas dalam kehidupan
Saudaraku hadirin sidang Jum’at a’azzaniyallahu waiyyakum
Saat indahnya kehidupan dunia melenakan jiwa, saat kebahagiaan seolah sudah milik kita, saat harta dan kecukupan telah meliputi kehidupan, semuanya menjadikan kita lupa akan hakikatnya, kelak akan tiba pada waktunya kita berpisah dari segalanya, pada hari itu kita akan rasakan beratnya perpisahan dan sedihnya penyesalan,
كَلَّآ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَۙ – ٢٦ وَقِيْلَ مَنْ ۜرَاقٍۙ – ٢٧ وَّظَنَّ اَنَّهُ الْفِرَاقُۙ – ٢٨ وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِۙ – ٢٩ اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمَسَاقُ ۗ ࣖ – ٣٠
“Tidak! Apabila (nyawa) telah sampai ke kerongkongan -26- dan dikatakan (kepadanya), “Siapa yang dapat menyembuhkan?” -27- Dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia), -28- dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), -29- kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau. -30-“
Setelah tiba semua, manusia akan menemui saat keputusan akhir yang berat, ada diantara kita yang mendapatkan catatan amal penuh kebaikan dari kanan dan akan ada diantara kita yang mendapatkan catatan amal penuh keburukan dari kiri dan belakang dengan penuh penyesalan, manusia sudah memahami posisi finalnya kelak, semua penyesalan yang sia-sia itu hanya akan menjadi sebuah kesedihan yang tiada tara, saat semua manusia ingin kembali ke alam dunia, beramal dan memperbaiki kesalahannya, namun semua sudah diputuskan
حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ۙ – ٩٩ لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّاۗ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ – ١٠
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia),٠ -99- agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan. -100-“
Allahumaghfir lanaa fi hayaatinaa warhamnaa ba’da mamaatinaa, waj’alna min ‘ibadikas shalihin, warzuqna husnal khatimah wal afwa wal ‘afiyah yaa rabbana rabbal ‘alamin
Aqulu qoili hadza astaghfirullaha li walakum wa lisaairil muslimiin wal muslimat mu’minin wal mu’minat innahu huwal ghafurur rahim
Saudaraku hadirin sidang Jum’at a’azzaniyallahu waiyyakum
Rasulullah, shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan ummatnya sebuah wejangan, doa yang seyogyanya kita hafalkan dan kita jaga untuk terus membacanya, agar Allah jadikan kehidupan kita penuh makna, agar ibadah dan syukur kita kepada Allah lebih baik dan sempurna
Sebagaimana yang terdapat dalam hadits kepada Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu beliau ﷺ bersabda
أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِك
“Aku wasiatkan kepadamu wahai Muadz agar tidak meninggalkan di belakang setiap sholat yang kau lakukan untuk membaca doa:
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِك
“Ya Allah Bantulah aku untuk mengingat Mu bersyukur kepada Mu dan memperbaiki ibadahku kepada Mu“
[Hadits Hasan diriwayatkan oleh Abu Dawud]
Saudaraku hadirin sidang Jum’at a’azzaniyallahu waiyyakum
Sungguh kesadaran kita akan tujuan dan kewajiban kita dalam hidup hanya untuk beribadah kepada Allah adalah jalan terbaik untuk menjadi manusia seutuhnya
Nabi ‘alaihisshalaatu wassalaam bersabda
الكَيِّس مَنْ دَانَ نَفْسَهُ، وَعَمِلَ لِما بَعْدَ الْموْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَه هَواهَا، وتمَنَّى عَلَى اللَّهِ
“Orang yang cerdas (adalah) dia yang mengkoreksi dirinya dan beramal untuk (kehidupan) setelah kematiannya, sedangkan orang yang lemah lagi bodoh dialah yang mengikuti (hawa) nafsunya dan berangan-angan akan ampunan Allah dan rahmatNya”
Saudaraku hadirin sidang Jum’at a’azzaniyallahu waiyyakum
Sesungguhnya hari jum’at termasuk dari hari-hari terbaik yang Allah ciptakan, padanya banyak amalan sunnah yang dianjurkan, diantaranya kita perbanyak shalawat kepada nabi kita Muhammad ‘alaihisshalaatu wassalaam. Allah ﷻ berfirman
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا – ٥٦
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
Allahummaghfir lil muslimiina wal muslimaat, wal mu’miniina wal mu’minaat, al ahyaa’ minhum wal amwaat, innaka samii’un qariibun mujiibudda’aawaat yaa qaadhiyaal haajaat
Allahummaghfir lanaa wa li ikhwaaninaalladziina sabaquunaa bil iiman wa laa taj’al fii quluubina ghillal lilladziina aamaanu rabbanaa innaka antal wahhab
Allahummanshur ikhwaananal mujahidiina fi kulli makaan, Allahummanshur ikhwaananal mustadh’afiina fii kulli makaan, Allahummanshurhum Watsabbit Aqdaamahum
Allahumma A’izzal islaama wal muslimiin, wa adzillasy syirka wal musyrikiin, wahzim a’daa aka a’daa addiin
Rabbana innaka ‘alaa kulli syain qadir
Rabbanaghfir lanaa wa li walidiinaa warhamhum kamaa rabbawna shighaaraa
Rabbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah wafil aakhirati hasanah waqinaa ‘adzabannaar
Wasshallallahu ‘alaa nabiyyina muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wasallam
Wa Akhiru da’wanaa al hamdulillahi rabbil ‘aalamiin
Akhukum fillah Thariq Aziz al Ahwadzy
10 Jumadal Ula 1442H
di Desa Karang, Karanganyar
Baca Juga :
Hukum Shalat Jum’at Pada Hari Ied
Komentar Terbaru