Dampak Buruk Dosa dan Maksiat
Ust Thariq Aziz Alahwadzy
Khutbah Pertama
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ—-
–يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا—
–يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا—
أَمَّا بَعْد
Hadiriin Sidang Jum’at a’azzaniyyallahu wa iyyakum
Segala puji bagi Allah ﷻ yang telah memberikan kepada kita berupa nikmat sehat nikmat islam serta karunia iman dan istiqomah diatas Sunnah Nabi-Nya. Tak lupa shalawat serta salam kita tuturkan untuk baginda Nabiyyullah Muhammad bin Abdillah serta keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga hari dikumpulkan kelak
Hadirin Sidang Jum’at a’azzaniyyallahu wa iyyakum
Tiada hari yang kita lewati kecuali kita melakukan 2 hal, yaitu kebaikan dan keburukan yang mana keduanya adalah hal yang berbeda namun tidak terpisahkan bagi kita sebagai manusia, karenanya Rasulullah ﷺ bersabda
كلُّ ابنِ آدمَ خطَّاءٌ ، وخيرُ الخطَّائينَ التَّوَّابونَ
“Setiap Anak keturunan Adam banyak berbuat salah, dan sebaik-baiknya yang berbuat salah dari mereka adalah yang bertaubat”
HR. At Tirmidzi 2499 dan Ahmad 13049
Allah ﷻ juga berfirman di banyak tempat di alqur’an, memerintahkan hamba-hambaNya bertaubat dan selalu bertaubat karena mereka tidak pernah lepas dari salah dan dosa, diantara firmanNya
وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
“Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung”
Hadirin Sidang Jum’at a’azzaniyyallahu wa iyyakum
Allah dan RasulNya perintahkan kita semua untuk senantiasa bertaubat, karena ketahuilah setiap maksiat dan dosa akan berdampak buruk terhadap jiwa, hati bahkan diri kita sendiri. Diantara dampak buruk maksiat dan hanya ada dampak buruknya tanpa ada dampak baiknya, antara lain sebagaimana disarikan dari Kitab ad Daa’ wad Dawaa’ karya al Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu ta’ala,
-
Maksiat menghalangi keberkahan ilmu
Diantara dampak sulitnya seseorang mendapatkan ilmu dan memahaminya adalah karena maksiat yang dia lakukan, sebagaimana para ulama kita terdahulu menyampaikan dan sebagian mengeluhkan hal tersebut, diantaranya imam asy Syafi’i rahimahullahu ta’ala pernah berkonsultasi pada gurunya al Imam Waki’ rahimahullahu ta’ala tatkala beliau kesulitan menghafal dan memahami apa yang gurunya sampaikan, al Imam waki’ menasihati beliau agar beliau menjauhi maksiat, karena cahaya Allah tidak akan dianugerahkan kepada pelaku maksiat, maka setelah itu al Imam as Syafi’i selalu menjaga dirinya bahkan dari pandangan yang tidak disengaja
-
Maksiat membuat semua urusan dipersulit
Tidaklah pelaku maksiat yang jika dia melakukan sesuatu maka seringkali dirinya mengalami kesulitan begitupula sebaliknya, orang yang berusaha menajaga diri dan senantiasa bertaubat yang berusaha menjaga ketakwaannya niscaya Allah akan berikan jalan keluar di setiap masalahnya
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ يُسْرًا
“Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya”
-
Maksiat Menghadirkan kegelapan dihati pelakunya
Tidaklah seseorang bermaksiat kecuali akan diletakan dihatinya noda hitam, sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ، وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ، وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ: {كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ}
“Jika seorang hamba melakukan satu dosa, niscaya akan ditorehkan di hatinya satu noda hitam. Seandainya dia meninggalkan dosa itu, beristighfar dan bertaubat; niscaya noda itu akan dihapus. Tapi jika dia kembali berbuat dosa; niscaya noda-noda itu akan semakin bertambah hingga menghitamkan semua hatinya. Itulah penutup yang difirmankan Allah, “Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka lakukan itu telah menutup hati mereka” (QS. Al-Muthaffifin: 4).
(HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu. Hadits ini dinilai hasan sahih oleh Tirmidzi)
-
Maksiat menghalangi diri dari ketaatan
Andaikan perbuatan dosa dan maksiat tidak ada hukumannya kecuali menghalangi pelakunya dari berbuat ketaatan, maka hal ini sudah cukup seharusnya, karena dengan bermaksiat diri akan semakin sulit untuk melakukan kebaikan dan ketaatan, diantara atsar para salaf shalih ialah perkataan al Imam Sufyan ats Tsauri rahimahullahu ta’ala
“Selama lima bulan aku merugi tidak melakukan shalat Tahajjud karena dosa yang aku perbuat.” Ia ditanya, “Apakah dosa yang engkau lakukan?” Ia menjawab: “Aku melihat seseorang menangis, lalu aku berkata dalam diriku, ‘Orang ini riya’.’”
-
Maksiat melahirkan kemaksiatan lainnya
Diantara dampak buruk dosa dan maksiat adalah, sebuah dosa akan melahirkan dosa lainnya, sehingga kita akan semakin sulit untuk kembali bertaubat dan berlepas diri, karena sebuah maksiat bisa membuat maksiat lainnya terasa “nikmat” tanpa kita sadari. Cukuplah diri kita mengetahui hal ini untuk menjaga diri dari perbuatan maksiat serta bersegeralah bertaubat tatkala kita lalai dari ketaatan apalagi hingga melakukan kemaksiatan, sebelum kita masuk kedalam lingkaran syaithan maksiat yang membinasakan
Marilah kita senantiasa berusaha menjaga diri dari maksiat serta senantiasa bertaubat saat tergelincir melakukannya walau hanya dengan istighfar yang sangat ringan untuk diucapkan
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ منِّيْ وَمِنْكُمْ تَلاَوَتَهُ إِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ، لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
Khutbah Kedua
الحمد لله وكفى والصلاة والسلام على النبى المصطفى وعلى اله واصحابه اهل الوفاء والتابعين ومن بهداهم اقتفى
Hadirin sidang Jum’at a‘azzaniyyallahu wa iyyakum
Bilal bin Sa’ad berkata,
لا تنظر إلي صغر المعصية, و لكن انظر من عصيت
“Janganlah engkau melihat kecilnya maksiat tetapi lihatlah kepada siapa engkau bermaksiat.”
Jangan remehkan sekecil apapun dosa kita, karena kita tidaklah berdosa dan bermaksiat / durhaka kecuali kepada Rabb Alam Semesta
Janganpula berhenti dari bertaubat, karena pintu taubat akan senantiasa terbuka hingga ruh ada dikerongkongan kita dan sebelum matahari terbit dari arah barat
Karena sesungguhnya orang yang bertakwa bukanlah mereka yang tidak punya salah, namun orang yang bertakwa adalah mereka yang senantiasa bertaubat saat bermaksiat
وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
“Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(-nya).”
Ikhwatal Islam a‘azzaniyyallahu wa iyyakum, tidak terasa kita sudah berada di penghujung hari jum’at yang mulia dan penuh berkah ini, yang mana diantara sunnah – sunnah nabi yang dianjurkan untuk dilakukan di hari jum’at ini adalah perbanyak shalawat kepadanya
Allah ﷻ berfirman
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وإِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
اللَّهُمَّ إنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ