Bagaimana Jika Arafah di Saudi berbeda dengan Arafah di negeri kita?

السَّلام علَيكُم و رحمَةُ اللهِ وَ برَكَاتُه
Bagaimana jika di saudi belum memasuki tanggal 9 Dzulhijjah dan mereka yang berhaji belum melakukan wukuf di arafah? Apakah kita bisa menjalankan sunnah puasa arafah karena di Indonesia besok sudah masuk tanggal 9 Dzulhijjah 1441 H ?
? Pertanyaan
Bismillah wal hamdulillah wasshalaatu wassalaamu ‘alaa khitaamil anbiyaa’ wal mursaliin, sayyidil arabi wal ‘ajam, Muhammad bin Abdillah wa ‘alaa man tabi’ahu ilaa yaumil qiyamah, amma ba’du
Perbedaan waktu ini, haruslah disesuaikan dengan hilal di negeri masing-masing, bukan dengan mengikuti waktu negeri lainnya
Karena Rasulullah ﷺ bersabda
إِذَا رَأيتُموهُ فَصُومُوا وَ إِذَا رَأيتُمُوه فَأَفطِرُوا, فَإِن غُمَّ عَلَيكُم فَاقدرُوا لهُ
“Jika kalian melihatnya (Hilal) maka berpuasalah, jika kalian melihatnya (hilal syawwal) maka berbukalah (Ied), namun jika kalian tertutupi (awan) sehingga tidak melihatnya, maka tundalah (dengan menggenapkan 30 hari)”
HR. Bukhari 1900
Dan hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dari Kuraib yang menyampaikan bahwa beliau dimintakan tolong oleh Ummu al fadhl untuk menemui Mu’awiyah bin Abi Sufyan di syam untuk suatu urusan. Selepasnya urusan tersebut selesai, beliau hendak kembali ke madinah, dan saat itu sudah memasuki tanggal 1 ramadan sedang dia masih di syam
Setelah sampai di madinah dalam perjalanan 1 bulan lamanya, beliau bertemu dengan ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, lalu Ibnu Abbas bertanya kepadanya
“Kapankah kalian melihat hilal?”
Beliau menjawab
“Aku melihatnya pada malam jum’at dan kami dan warga syam serta mu’awiyah berpuasa”
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata
“Adapun kami disini, melihat hilal pada malam sabtu, kami senantiasa berpuasa hingga kami sempurnakan 30 hari atau melihat hilal (syawwal nanti)”
Kuraib bertanya kepada Ibnu Abbas
“Mengapa engkau tidak mengikuti Rukyahnya Mu’awiyah?”
Ibnu Abbas menjawab
“Tidak, Rasul kita mengajarkan kita seperti ini”
HR. Muslim 1087
Dan Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu ta’ala juga pernah ditanya masalah ini
Beliau rahimahullah menjawab
“Perkara ini adalah turunan dari perselisihan para ulama, apakah hilal diseluruh dunia ini satu atau berbeda-beda setiap daerahnya, yang benar dalam perkara ini adalah, berbeda-beda setiap daerahnya”
Kitab Majmu’ Fatawa wa rasaa’il Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin 20:47-48
Jadi kesimpulannya
Kita mengikuti waktu dan hilal setempat saja, karena itu adalah apa yang diajarkan baginda nabi kita dan diamalkan oleh para sahabatnya
Wallahu a’lam bisshawwab
Akhukum fillah Thariq Aziz
Dirangkum dari jawaban Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal dalam tulisannya “Amalan Awal Dzulhijjah“
Baca Juga
Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
1 Respon
[…] Perbedaan Waktu Arafah […]