Urgensi Tauhid Dalam Kehidupan

Daftar Isi
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
Bismillahi wal hamdulillah, wasshalaatu wassalaamu ‘alaa rasulillah, wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa man saara ‘alaa hadiyihi wa tamassaka bisunnatihi ilaa yaumil qiyaamah, amma ba’du
Saudaraku yang semoga Allah selalu lindungi kita dalam setiap langkah hidup ini, yang semoga selalu Allah tunjukan jalan kebenaran kepada kita untuk mengikuti segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, serta Allah jadikan baginda Rasul Muhammad bin Abdillah yang shalawat serta salam terlimpah kepadanya sebagai panutan kita, dalam segala aspek dalam kehidupan yang selalu relevan hingga akhir waktu bumi ini berputar
Baca Juga : Kita MilikNya DariNya Kita Bermula KepadaNya Kembali

Allah ﷺ tidaklah mencipta kita, memberi kita nafas dan fasilitas dalam hidup ini, melainkan agar kita menjadi hambaNya, karena kita dari Nya akan kembali kepada Nya
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ – ٥٦
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”
QS. Adz Dzariyat 56
Akan tetapi amatlah menyedihkan, perintah Allah agar kita beribadah kepadaNya semata, banyak ternodai dengan menyembah dan meminta tolong kepada selainNya, dan yang menjadi ironi yang memilukan, hal tersebut terjadi di tengah-tengah kita, dikalangan saudara-saudara kita semuslim, di tanah air secara khusus dan di belahan dunia lainnya
Baca Juga : Apa Itu Tauhid
Padahal Allah jelas berfirman
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ – ٥
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”
Qs. Al Fatihah 5

Bimbingan Allah kepada hambaNya
Kita dibimbing dan diajarkan agar hanya menyembah, bersujud serta tunduk hanya kepada Allah semata, serta kita memohon dan meminta langsung kepadaNya tanpa bantuan maupun perantara selainNya
Hal ini sudah terjadi sejak masa lalu, di masa awal mula kemunduran ummat islam setelah masa kejayaannya, karena semakin marak kesyirikan (menyekutukan Allah dengan selainNya) diantara kita
Siapa Saja Ulama Yang Telah Memperhatikan Masalah Ini
Syaikhul Islam Ibnu Taymiah rahimahullahu ta’ala (wafat tahun 728H/1328M)juga banyak menuliskan tentang Tauhid yakni pengesaan Allah subhanaahu wa ta’ala dalam peribadahan, namun tuduhan keji banyak dilontarkan terhadapnya, seandainya mereka membaca apa yang menjadi tulisan beliau secara benar dan jujur, maka mereka yang mencelanya akan mendapatkan hal yang berbanding terbalik dari apa yang didakwakannya
Begitupula para masyaikh kaum muslimin lainnya seperti al Imam al Miqrizi rahimahullah (wafat 845H) dengan kitabnya Tajridut tauhid al mufid (Pemurnian Tauhid yang Bermanfaat) dan al Imam Muhammad bin Isma’il asshan’ani rahimahullah (wafat 1182H) dengan kitabnya Tathirul I’tiqod ‘an adranil ilhad (Memurnikan Akidah dari Kotoran Kekufuran) dan al Imam as Syaukani rahimahullah (wafat 1250H) dengan kitabnya Syarhus Sudur bi Tahriim raf’il Qubur (Melapangkan Hati terhadap Pengharaman Meninggikan Kuburan) beliau mengarang kitab ini, karena melihat, kuburan yang ditinggikan bisa dikultuskan dan dijadikan sarana kesyirikan yang membinasakan, wallahul musta’aan

Dan pada tahun 1115H / 1703M lahir seorang mujaddid yang kembali memperingatkan kaum muslimin, hanya untuk memurnikan ibadah kepada Allah, tidak meminta kecuali langsung kepadaNya, menjauhi kuburan-kuburan yang dikeramatkan, beliau Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullahu ta’ala. Biidznillah kitab beliau akan kita kaji bersama, maka hanya para pendengki yang suka mencela dan tidak mau membaca dan mengkajinya saja yang akan anti terhadap tulisan beliau, namun bagi mereka yang ingin mencari kebenaran bukan pembenaran, maka mari kita renungkan dan kaji bersama tulisan beliau, apakah beliau seorang yang menghalalkan darah sesama muslim, apakah beliau menyerupakan Allah dengan makhlukNya, apakah beliau orang yang menjadikan trinitas dalam islam, mari baca bagi mereka yang mau berfikir adil dan bukan termasuk pencela yang belum pernah melihat hakikatnya
Baca Juga : Syarah Hadits Arba’in (13) Ukhuwwah Islamiyyah
Sebuah Kenyataan Bahwa Baginda Nabi Pun Dibenci Secara Buta
Karena Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya juga dulu dimusuhi bukan karena beliau membawa ajaran baru ketengah kaumnya, karena kaumnya adalah mereka yang memegang ajaran nabi Ibrahim namun banyak dirusak oleh orang-orang sesudahnya, lalu Allah utus baginda Nabi ﷺ untuk memurnikan ajaran millah Ibrahim, namun kaumnya sudah terbiasa dengan kesesatan dan kesalahan, maka mereka menuduh dengan tuduhan baginda nabi kita dengan berbagai macam tuduhan keji, bahkan memerangi baginda Nabi dengan berbagai macam bentuk intimidasi, kecuali bagi mereka yang mau mendengar apa yang baginda Nabi ﷺ sampaikan dan dakwahkan, maka cahaya kebenaran terbuka bagi mereka yang berbuat jujur
In syaa Allah akan kita bahas Kitab Tauhid yang mengajarkan kita untuk kembali memurnikan akidah kita sebagaimana ajaran baginda Nabi kita Muhammad bin Abdillah yang shalawat dan salam selalu tercurah kepadanya
Washallallahu ‘alaa nabiyyina muhammad wa ‘alaa aalihi wasallam
6 Dzulhijjah 1441H
Akhukum fillah Thariq Aziz Alahwadzy
Di kota Bekasi
Referensi
- Alqur’an Alkarim
- Kitab Syarah Kitab Tauhid karangan DR. Firanda Andirja .MA hafidzahullahu ta’ala
- Profil Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
Menurut ane, tulisan nya kurang besar dan tebal,
Syukran atas masukannya akhi karim